Jumat, 21 November 2014

Sejarah Desa

Pada tahun 1800 sekitar abad ke 19 hutan di desa ini mulai digarap oleh "Batin Pemuka dan Minak Raja Alam" yang berasal dari kampung masjid teluk betung. Batin Pemuka berserta keluarga memulai menetep di daerah ini dengan beberapa buruhnya yang berasal dari daerah Banten untuk mengambil upahan memetik kopi dan lada pada waktu panen dan lama kelamaan menetap mengingat letak geografis daerah ini sangat startegis bagi mereka karena dekat dengan laut dan letak nya dekat dengan pulau jawa (Banten). Di dorong potensi daerah,dalam perkembangan daerah ini makin pesat dengan dirintisnya jalan oleh kompeni Belanda yang menghubungkan Pelabuhan Panjang sampai Tanjung Karang melalui daerah ini, Maka mulai dirasakan perlunya pemerintahan desa yang mengatur dan mengurus administrasi desa.

Pada tahun 1810 daerah ini diresmikan oleh masyarakat menjadi "Bandar" dengan nama Lontar yang kemudian dijadikan satu pimpinan yang bernama "Pangeran Paksi" yang di Kangkung Teluk Betung. Selanjutnya jalan yang dirintis Belanda untuk menghubungkan Pelabuhan Panjang dengan Tanjung Karang melalui Bandar Lontar yang sekarang jalan Yos Sudarso, jalan M.S Batubara, jalan Penjagalan dan jalan pengajaran terus menuju Tanjung Karang.

Mulai Tahun 1940 administrasi pemerintahan dirubah pesirah menjadi "Kupang" dan sampai saat ini pengganti kepala kampung 13 kali. Dengan adanya laju pertumbuhan penduduk pada waktu itu tidak memungkinkan tetap mempertahankan desa seluas itu, akhirnya beberapa daerah melepaskan diri dan membentuk desa sendiri :
1. Tahun 1958 Desa Tanjung Gading
2. Tahun 1963 Desa Pahoman
3. Tahun 1973 Desa Bumi Waras

Saat ini nama "Bandar Lontar" hanya lah tinggal dalam kenangan sesepuh desa, sedangkan generasi sekarang hanyalah mengenal daerah ini sebagai Desa "Kupang Teba". Arti dari makna kupang teba adalah semula dari kebiasaan masyarakat tempo dulu waktu jaman transpotasi masih kurang sehingga komunikasi antar daerah dilakukan dengan jalan kaki ditepian jalan diujung jalan MS Batubara simpang jalan Diponegoro, waktu itu tumbuh pohon yang diberi nama "Pohon Kupang" yang berfungsi sebagai peneduh panas nya terik matahari, karena itu mulai dikenal Bandar Lontar Kupang Teba. Kupang adalah "Jenis Pohon", Teba adalah "Tanjakan/Turunan" jadi Kupang Teba adalah sejenis pohon yang tumbuh ditanjakan/turunan yang kebetulan terletak di "Bandar Lontar"

0 komentar:

Posting Komentar